Sabtu, 24 April 2010

ROH KUDUS

Rev. M.H. Siburian

Di Pilipi :

  1. Di dalam Filipi 2:6-11 dengan jelas sekali diterangkan tentang Keillahian Yesus Kristus (sudah dijelaskan sebelumnya di paragrap terdahulu). Bahwa Dia sudah ada sebelum Dia berada di bumi ini. Dia sudah ada sebelumnya dalam rupa Allah (in the form of God) artinya Dia sudah Allah baik dalam rupa maupun dalam manifestasinya. Sekarang kita lihat, bahwa Dia yang ada didalam rupa Allah (in the form of God) mengambil kepadaNya satu bentuk/rupa hamba, dengan arti bahwa dia berada dalam rupa hamba dengan kondisi yang sangat real (in the form of servant).

  2. Kristus dinyatakan sama dengan Allah dalam arti yang sebenarnya, bukan dianggap sama, tetapi benar-benar sama dengan Allah.

  3. Kemudian Pribadi yang benar-benar Illahi ini mengambil bentuk (Fashion) manusia, dalam arti sama dengan manusia. Dia muncul dalam bentuk, bahasa, mode berpikir, berbicara, merasa dan bertindak seperti manusia lainnya. Semata-mata sebagai manusia. Tetapi “Allah ber inkarnasi” atau Allah menyatakan diri di dalam daging. Kristus adalah manusia yang sempurna.

  4. Pribadi Illahi ini, yang dibungkus dengan sifat manusia, merendahkan dirinya sampai hati (lihat halaman 19).

  5. Kemudian Dia yang telah menjadi manusia ini dibesarkan oleh semua orang, kepadaNya bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi. Semua ciptaan dari kepala para malaikat di surga sampai kepada orang lemah dibumi akan bersembah kepadaNya.

Di Kolose :

  1. Di dalam Kolose 1:15-20 dinyatakan bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia mengungkapkan Allah yang tidak kelihatan, sehingga barang siapa melihatNya, melihat Allah juga, barang siapa mengenalNya, maka mereka sudah mengenal Allah juga dan barang siapa mendengarNya, adalah mendengar Allah juga (lihat halaman 6). Maka apabila Kristus adalah gambaran Allah yang tidak kelihatan itu (invisible), ini berarti segala yang nampak di dalam Kristus sudah memperlihatkan gambaran Allah yang tidak nampak (invisible) tadi. Artinya yang invisible (tidak nampak) menjadi visible (nampak) di dalam Kristus.

  2. Bahwa dialah yang utama dari segala yang diciptakan atau yang terdahulu dari sesuatu yang diciptakan dalam bahasa Inggris disebut the first-born (parjolo tubu-bhs batak). Hal ini tidak boleh kita katakana bahwa dia yang mula sekali diciptakan sebab Dia bukanlah ciptaan tetapi malah pencipta segala sesuatu. Kalaupun disini dikatakan yang pertama lahir (the first-born) dari segala sesuatu itu maksudnya adalah sebelum adanya waktu. Kita harus mengerti bahwa Allah/Kristus/Roh itu sudah ada dari selama-lamanya dan akan sampai kepada selama-lamanya.

  3. Seperti tersebut diatas, maka Kristus adalah pencipta segala sesuatu, baik yang ada disorga / dilangit dan dibumi yang nampak (visible) dan yang tidak nampak (invisible), yang rasional maupun yang irrasional, singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, yang semuanya diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

  4. Dari hal-hal tadi dapat kita tarik 4 kesimpulan :

    1. Yesus Kristus adalah Pencipta alam semesta ini ; semua yang kelihatan / nampak (visible) dan yang tidak kelihatan (invisible); semua benda yang ada permulaannya, apakah mereka terjadi / tercipta dikekalan (eternity) atau di dalam waktu (time).

    2. Bahwa apa saja yang diciptakan itu, diciptakan untuk Dia sendiri artinya, Dialah yang menjadi akhir tunggal dari ciptaanNya.

    3. Bahwa Dialah yang utama dari semua ciptaan, semua makhluk, apakah itu visible atau invisible.

    4. Bahwa Kristuslah pelindung dan penguasa segalanya; sebab oleh Dialah sesuatu itu ada.

Dari seluruh Perjanjian Baru yang menulis tentang Kristus tidak mungkin semuanya kita kutip, dalam kesempatan ini. Yang jelas semua surat para rasul selalu berpusat kepada diri Yesus Kristus Tuhan kita. Secara umum telahpun kita singgung sesuatu mengenai hidup atau diri Yesus Kristus Tuhan kita itu.

ROH KUDUS

SIFATNYA

Kata Roh berasal dari kata Pneuma yang berarti angin dalam bahasa Junani (Gerik). Disini nampak pula pengertian tentang angin tersebut yaitu tentang sifatnya, yang tidak nampak (invisible) sesuatu yang menunjukkan yang immaterial, suatu agent atau perantara yang tidak kelihatan, seperti jiwa dan malaikat. Allah sendiri memang adalah Roh yang mengexpressikan diriNya (sifat keberadaanNya) sebagai Makhluk intelegensia yang immaterial atau yang tidak nampak (invisible) sebagaimana terdapat di Kolose 1:15. Kemudian Pribadi ketiga dari Trinitas dipanggil juga sebagai Roh, mungkin karena 2 alasan :

1. Sebab Dia (Pribadi Ketiga/Roh Kudus) itu adalah kekuatan Allah yang langsung bekerja.

2. Untuk mengexpresikan hubungan Roh Kudus dengan dua Pribadi yang lain dari Trinitas, yaitu Allah Bapa dan Allah Anak.

Dengan demikian nampak jelas kepada kita hubungan antara ketiganya sehingga tidak membingungkan pengertian. Yang terang, bahwa Allah Anak sudah disebut sebagai Firman, yang telah mengungkapkan keberadaan Allah atau rupa Allah, dan Roh Kudus (Pribadi ketiga) disebut Roh (Pneuma) sebagai Nafas atau Kuasa Allah. Dia disebut ROH KUDUS untuk menunjukkan baik sifatnya (invisible) maupun pekerjaan (operation)nya. Dia benar-benar Kudus dalam sifatnya, bukan hampir kudus atau telah kudus, atau sama dengan kudus, tetapi benar-benar pribadinya sendiri adalah kudus, dan akan membuat kudus segala sesuatu yang dikuduskannya.

PRIBADINYA

Seperti kita singgung diatas tadi, bahwa perkataan Roh, baik di dalam bahasa Ibrani maupun dalam bahasa Gerik (Junani) adalah sama yang berarti “angin” atau “nafas”, sehingga apabila dikatakan Roh Tuhan, maka dapatlah kata itu diterjemahkan sebagai “Nafas Tuhan”. Sekarang timbul satu pertanyaan, Apakah Roh Kudus itu seorang Pribadi atau hanya sebagai kuasa saja ?, dan bila Dia seorang Pribadi, apakah dia diciptakan, Illahi, terbatas atau tidak terbatas ?. Kepribadian dari Roh Kudus sudah menjadi iman dari gereja sejak semula, walaupun banyak juga kalangan-kalangan palsu yang menyangkalnya. Sebelum kita masuk kepada bukti Alkitabiah tentang Ke-PribadianNya atau nats-nats yang menyokong bahwa Roh Kudus itu adalah pribadi, baiklah kita perhatikan lebih dahulu beberapa ungkapan/perkataan yang sering kita dengar seperti : “Roh”, “Roh Allah”; ROH KUDUS, dan juga bila Allah berkata, “Rohku” atau bila Allah berbicara tentang RohNya, yang telah banyak kita baca dari mulai kitab kejadian sampai ke kitab Wahyu.

Semua perkataan atau ungkapan-ungkapan yang sama tadi harus dimengerti dengan bahasa yang sama dari seluruh perkataan tersebut yang tertulis di dalam Alkitab. Apabila Roh Allah yang melayang-layang diatas permukaan air, yang dating kepada nenek moyang kita sebelum air bah, yang dating kepada Musa, yang memberikan kecakapan keahlian kepada tukang-tukang Tabernakel, dan yang telah menaungi para Nabi, adalah kuasa Allah; maka Roh yang turun kepada para Rasul, yang telah dijanjikan Kristus, untuk mengirim Roh penghibur dan pembela, kepada siapa dinyatakan untuk menyucikan dan memimpin bangsa Allah, haruslah juga kuasa Allah. Sebaliknya apabila pada bagian terakhir dari Alkitab kita menerangkan bahwa Roh Kudus itu adalah Pribadi (person), maka tulisan Alkitab yang menyebutkan tentang Roh Allah, pada bagian terdahulu haruslah sama pengertiannya dengan Roh Allah yang ada di dalam Perjanjian Baru. Bagian-bagian Alkitab tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai arti yang sama untuk sesuatu maksud yang sama walaupun dipisahkan waktu yang cukup lama.

Doktrin Roh Kudus ini adalah ajaran yang sangat fundamental di dalam Injil Kristen. Di dalam Perjanjian Baru saja, Dia disebut tidak kurang dari 385 kali.

A1. Beberpa argumentasi

A1.1. Argumentasi pertama yang memperlihatkan bahwa Roh Kudus adalah Pribadi (person) bahwa di dalam Alkitab sebutan untuk Roh Kudus selalu menggunakan kata ganti orang, seperti kata “Saya” apabila Dia bicara tentang diriNya, “Engkau” apabila hendak memanggilnya atau “Dia”. Sebagaimana Allah dan Yesus yang selalu disebut sebagai pribadi (person), maka demikian juga halnya dengan Roh Kudus. Dia selalu disebut dengan panggilan yang memperlihatkan Dia itu person, bukan dengan kata “It” kalau dalam bahasa Inggris, tetapi dengan kata “Thou”, “I” dan “He” atau Him.

Tuhan kita berkata dalam Yohannes 15:26 “Jikalau Penghibur (Parakleetos) yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang aku. Disini perkataan Ia (Dia laki-laki) memperlihatkan Roh Kudus itu sebagai Person. Di dalam Yohannes 16:13,14; lebih jelas lagi dikatakan “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran ; sebab Ia tidak akan berkata-kata tentang diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dikatakanNya dan Ia akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang akan datang”.

A1.2. Kedudukan kita dengan Roh Kudus adalah kedudukan seorang manusia dengan seorang Pribadi. Dia adalah objek iman kita. Dan kita percaya kepada Roh Kudus. Iman ini kita Nyatakan juga di dalam baptisan kita. Bahwa kita tidak hanya dibaptis di dalam nama Allah Bapa, Anak, tetapi juga di dalam Roh Kudus. Hubungan antara Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yang tidak pernah terpisahkan, memperlihatkan bahwa Roh Kudus itu adalah Pribadi. Kita dibaptis bukan hanya kepada Pribadi pertama dan Kedua dari Allah Tri Tunggal (Trinitas), tetapi juga kepada Pribadi ke tiga yaitu Roh Kudus.

A1.3. Roh Kudus itu Maha Tahu : I Kor.2:10,11; Yoh.16:12,13.

Sebagai Pribadi Roh Kudus itu berpikir, mengetahui, jadi bukan hanya sebagai tenaga kerja, misalnya seperti tenaga listrik yang dapat mengeluarkan cahaya, memecah dan membakar (petir), tetapi tidak mempunyai pribadi.

A1.4. Roh Kudus Maha Kuasa (Luk.1:35).

A1.5. Roh Kudus Maha Hadir (Yoh.16:16,17 Maz.139:7-10).

A1.6. Roh Kudus berpengertian, bijak, bijaksana (I Kor.2:10,11).

A1.7. Roh Kudus dapat berkata-kata, melihat dan mendengar (Mat.10:19,20; Kis.13:2; I Tim.4:1; Wahyu 2:7).

A1.8. Roh Kudus mempunyai kehendak (I Kor.12:11)

A1.9. Roh Kudus mempunyai emosi (Efesus 4:30; Roma 15:30).

A1.10. Roh Kudus mengajari (Yoh.14:26).

A1.11. Roh Kudus berbicara kepada pemimpin-pemimpin Perjanjian Baru (Kis.8:29; 10:19; 13:2).

A1.12. Roh Kudus memberikan instruksi (Kis.13:2).

A1.13. Roh Kudus memohon / berdoa (Rom.8:16,17,26).

A1.14. Roh Kudus memberikan kita jalan masuk ke Allah (Ef.2:18).

A1.15. Roh Kudus dapat dihujat (Mat.12:30,31)

A1.16. Roh Kudus dapat ditentang (Kis.7:51).

A1.17. Roh Kudus dapat dipuaskan (I Tes.5:19).

A1.18. Roh Kudus didukakan (Ef.4:30).

A1.19. Roh Kudus didustai (Kis.5:3,4)

A1.20. Roh Kudus dihina (Ibr.6:4-6; 10:26-29).

A1.21. Roh Kudus dapat di-kesal-i (Maz.78:40; Yes.63:10).

A1.22. Roh Kudus dapat Ber/di-sekutu-i (Fil.2:1; II Kor.13:14).

A1.23. Roh Kudus adalah Penghibur kita (Yoh.15:26)

A1.24. Roh Kudus bergerak di hati manusia (II Pet.1:21).

A1.25. Roh Kudus adalah yang memimpin kita (Yoh.16:13).

A1.26. Roh Kudus mengarahkan kita (Rom.8:14).

A1.27. Roh Kudus menyaksikan (Rom.8:16).

A1.28. Roh Kudus menciptakan hidup (Yoh.3:5)

A1.29. Roh Kudus menguasai (Kis.16:6,7).

A1.30. Roh Kudus berdoa (Rom.8:27).

A1.31. Roh Kudus adalah Pembenar dan penyuci (I Kor.6:11).

A1.32. Roh Kudus disebut Allah (Kis.5:3,4).

A1.33. Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke padang belantara (Mat.4:1), ini berarti, Anak (Yesus) menyerahkan diri kepada Roh Kudus, sebagai salah satu Pribadi dari Trinitas.

A1.34. Roh Kudus mengambil bagian di dalam penciptaan (Ayub.26:13).

Dari daftar tersebut diatas tadi dapat kita periksa bahwa Roh Kudus dapat berbuat sama seperti seorang pribadi (person) dan Dia dapat juga dilakukan sama seperti kepada Pribadi (person). Dia dapat dihina, Dia dapat berbicara, berpikir, bermaksud, mengarahkan, dan Dia dapat juga merasa tersinggung (A1.18). Semua atribut yang ada pada seorang person ada juga dimiliki oleh Roh Kudus.

Semua tindakan-tindakan Roh Kudus tadi, hanya dapat dilakukan oleh Pribadi (person). Bahkan di Gal.4:6 disebutkan bahwa Dia dapat menangis, dan di Nehemia 9:20 dia dapat mengajar. Ini menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah seorang Pribadi, bukan hanya sebuah kuasa atau tenaga yang tidak mempunyai Pribadi. Dengan kata lain Roh Kuduslah yang bertindak sebagai guru kita, penyuci, penghibur, dan pengarah kita. Roh Kudus memerintah setiap orang percaya dan juga gereja untuk menuju segala jalan kebenaran. Dia memanggil, sebagaimana Dia memanggil Barnabas dan Saul, untuk melayani di ladang Tuhan atau di beberapa pekerjaan khusus. Pendeta, Guru Injil, Sintua, Penginjil semuanya harus melalui panggilan Roh Kudus untuk bekerja. Perlu dijelaskan bahwa Roh Kudus tadi bukanlah sebagai batin manusia seperti yang dinyatakan di dalam mistik jawa. Tetapi Dia adalah salah satu dari Pribadi Trinitas (Godhead/Trinity).

Sebagaimana kita bersikap terhadap 2 pribadi trinitas lainnya yaitu Allah Bapa, Allah Anak, maka demikian juga kita terhadap Roh Kudus dalam arti yang sesungguhnya. Kita tidak boleh menganggap bahwa Roh Kudus itu lebih rendah kedudukannya dengan yang lain, atau Dia hanya suruhan Allah saja, seperti malaikat. Malaikat sudah jelas jauh berbeda dengan Roh Kudus. Malaikat adalah ciptaan sedangkan Roh Kudus adalah Pencipta dan Allah sendiri.

KEILLAHIAN ROH KUDUS

Didalam Alkitab, Roh Kudus selalu dilukiskan sebagai Pribadi Person yang mempunyai atribut Illahi, dan juga melaksanakan tugas-tugas Illahi :

B.1. Di dalam Perjanjian Lama, semua yang dinyatakan oleh Allah (Jahovah), dinyatakan juga oleh Roh Allah, artinya apa yang “Dikatakan/difirmankan oleh Allah” dan yang “Dikatakan/difirmankan oleh Roh”, adalah satu hal yang saling menjalin. Pekerjaan Roh Kudus, juga dikatakan disebut pekerjaan Allah. Apabila suatu hal telah dikerjakan oleh Roh Kudus, maka hal itu sudah menjadi pekerjaan Allah juga.

B.2. Di dalam Perjanjian Baru, ungkapan-ungkapan Allah, disebut juga ungkapan-ungkapan Roh Kudus. Di Yesaya 6:9 ditulis “maka berfirmanlah Allah” pergilah kepada bangsa ini …….” Paulus mengutip nats ini di Kis. 28:25,26 sebagai “Tepatlah Firman yang disampaikan ROH KUDUS, melalui nabi Yesaya “Pergilah kepada bangsa ini ……….”.

Di Teremia 31:31,33,34 dikatakan :”Sesungguhnya akan dating waktunya, demikian Firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel”, dan tentang itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita; sebab setelah Ia berfirman inilah perjanjian yang kuadakan dengan mereka, aku akan menaru hukumKu ……. .. dst”.

Disini jelas bagi kita bahwa apa yang dinayatakan oleh Allah adalah yang dinyatakan oleh Roh Kudus juga, artinya bahasa Allah adalah bahasa Roh Kudus juga. Nabi-nabi adalah utusan Allah; mereka mengutarakan firman Allah, menyatakan perintah Allah, mengumumkan perjanjianNya, tetapi mereka berkata-kata atau berbicara adalah karena mereka digerakkan adalah organ (alat) Roh juga. Jadi Roh Kudus adalah Allah juga dia adalah Pribadi Illahi.

B.3. Di dalam Perjanjian Baru hal tersebut seperti di dalam B 2, diatas adalah berkesinambungan. Orang percaya adalah Bait Allah sebab, Roh Kudus tinggal/berdiam di dalam mereka. Kita menjadi tempat kediaman Allah adalah di dalam Roh (Ef.2:22) atau “tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah” (I Kor.6:19). Di dalam Rom.8:9,10, yang diam di dalam Kristus adalah yang memiliki Roh Kristus, yaitu mereka yang didiami oleh Roh Allah.

B.4. Tuhan Yesus dan para RasulNya secara konstan/tetap menyatakan Roh Kudus itu adalah pribadi yang memiliki keIllahian yang sempurna. Kristus berkata : “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat kepada Roh Kudus tidak akan diampuni” (Mat.12:31). Dosa yang tidak dapat diampuni, dikatakan adalah dosa terhadap Roh Kudus. Hal ini tidak mungkin apabila Roh Kudus sendiri bukan Allah. Rasul berkata di I Kor.2:10,11, bahwa Roh Kudus mengetahui segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi dari Allah (hal-hal yang sangat rahasia dari Allah). Ini menunjukkan bahwa pengetahuan Roh Kudus tadi = Pengetahuan Allah sendiri. Dia mengetahui segala sesuatu mengenai Allah, sama seperti roh manusia mengetahui sesuatu mengenai manusia. Penulis Mazmur menyatakan bahwa Roh Kudus itu adalah Maha hadir (omni present): “kemanakah”, katanya, aku dapat pergi menjauhi rohMu ? atau kemanakah aku dapat lari dari hadapanMu ? (Maz.139:7). Hadirat Roh Kudus adalah hadirat Allah juga, itulah yang nampak bagi kita dari nats tersebut tadi. Dimanapun Roh Kudus berada maka disanalah Allah sendiri berada.

B.5. Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan Allah. Ia ikut menciptakan bumi ini (Kej.1:2), Dia me-regenerasikan jiwa manusia : dilahirkan dari Roh adalah dilahirkan dari Allah. Dialah sumber Pengetahuan bagi kita, guru, pemberi inspirasi bagi sidang Allah sepanjang masa. Roh Kudus itu adalah Allah.

  1. SIMBOL ROH KUDUS

    Tipe perumpamaan dan symbol banyak sekali digunakan di dalam Alkitab untuk melukiskan menyatakan berita kepada manusia, bahkan symbol dan perumpamaan yang dinyatakan oleh Yesus, menjadi suatu simbol dan perumpamaan yang dinyatakan oleh Yesus, menjadi suatu studi Alkitab yang sangat penting di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Di dalam Hosea 12:11 dikatakan bahwa Allah memberikan perumpamaan dengan perantaraan para nabi, kepada bangsanya. Jadi perumpamaan, kiasan, symbol bukanlah hal yang langka di dalam Alkitab. Roh Kudus demikian mempunyai symbol atau lambang untuk melukiskannya, baik dalam sifat, karakter, pekerjaan serta kedudukannya.

    1. Merpati

    Ketika Yesus dibaptis dengan Roh Kudus, bukti fisik yang nampak adalah merpati atau burung dara (Mat.3:16). Bukan burung merpati yang turun dari sorga tetapi Roh Allah yang turun seperti burung merpati. Burung merpati pertama yang diterangkan di dalam Alkitab adalah di buku Kejadian 8:8, ketika Nuh membuka tingkap bahtera dan melepaskan burung merpati untuk melihat apakah air itu telah berkurang. Dan ternyata air itu belum kering, sehingga merpati itu tidak mempunyai tumpuan kakinya untuk hinggap, dan dia kembali kepada Nuh. Demikian juga Allah membuka tingkap sorga dan melepaskan Roh KudusNya, untuk kemudian hinggap bagi tempat yang telah tersedia bagi tumpuan kakiNya.

    Merpati berbicara mengenai keindahan karakter dari Roh Kudus. Seperti merpati, Ia baik, lembut dan kasih. Di dalam kita melihat Merpati ini sebagai lambang atau simbol Roh Kudus kita akan melihat dua hal :

    A1. Daya Produksi (Productiveness) dari Roh

    Nats pertama di dalam Alkitab yang menyatakan Roh Kudus, adalah menyatakan Dia melayang-layang (bergerak) diatas permukaan air (Kej.1:2). Bumi belum berbentuk dan kosong, oleh karena apa demikian, kita tidak tahu, mungkin karena tindakan penghukuman atas dosa yang dilakukan oleh setan Lucifer dengan malaikatnya ; tetapi yang kita tahu Bahwa Allah menciptakan bumi ini bukan supaya kosong (Yesaya 45:18) dan biasanya apabila ditemukan kondisi (kosong dan tak berbentuk) itu adalah karena penghukuman Allah akan dosa. Kata campur baur dan kosong di dalam Yesaya 34:11 adalah di dalam pengertian yang sama dengan yang ada di Kej.1:2 yaitu kosong dan tak berbentuk. Perkataan melayang-layang bergerak-gerak diatas permukaan air, mengingatkan kita kepada burung yang duduk diatas telornya untuk menghangatkannya agar menimbulkan hidup. Kita teringat juga akan perkataan melayang-layang diatas anaknya. Kedua nats tersebut memperlihatkan kepada kita satu pemikiran tentang aksi/tindakan Roh Kudus di dalam membawa kehidupan dan menjaga kehidupan yang diproduksinya. Ini jelas sekali nampak di dalam kehidupan orang percaya yang telah diberikan Allah kepada kita dan di jaga oleh Roh Kudus, sebagai Pribadi yang mengatur kehidupan kita.

    A1.1. Hidup

    Roh Kudus itu menghidupkan. Apabila Roh Tuhan ada disana maka kehidupan juga akan memasukinya. Sebab Roh Tuhan itu menghidupkan. Dua saksi Allah yang dinyatakan di kitab Wahyu yang telah dibunuh oleh karena kesaksian mereka, dan mayat mereka akan terletak diatas jalan raya kota besar. Maka masuklah Roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka dan mereka bangkit (Wahyu 11:11). Roh allah yang memberi kehidupan. Demikian juga kejadian dalam kejadian-kejadian tersebut diatas Roh Tuhan bertindak sebagai Pemberi hidup. Sebagaimana Roh Allah pemberi hidup bagi orang mati demikian juga dia membangkitkan kita dari dosa.

    A1.2. Kasih

    Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap di dalam Allah dan Dia di dalam kita ; oleh karena Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian di dalam Rohnya (I Yoh.4:12,13).

    A.2. Perbuatan Roh

    Apa yang kita maksud dengan perbuatan Roh disini hanya menunjukkan pekerjaan Roh Kudus seperti apa yang kita singgung tadi diatas, dimana Nuh melepaskan merpati dari bahtera untuk dapat hinggap apabila ada tempatnya untuk berpijak. Untuk itu ada 5 pertanyaan yang perlu kita tanggapi : Bilamana, darimana, kemana ? Apa ? dan mengapa ?.

    A2.1. Bilamana / kapan

    Pelepasan dari burung merpati itu dilakukan setelah penghukuman yang jatuh ke atas dunia ini, sebab dosa manusia. Pertama sekali merpati keluar dari bahtera, tidak ditemuinya tempat untuk kakinya berpijak, demikian juga pada kedua kalinya, tetapi pada waktu ketiga kalinya, sudah ada, sebab Dia tidak kembali lagi ke bahtera. Dia tidak menemukan tempatnya berpijak sebelum air bah kemarahan/penghukuman itu berkurang atau mereda. Nah sekarang kita perhatikan satu hubungannya. Barulah setelah Tuhan Yesus turun ke sungai Yordan dan dibaptis seperti seorang berdosa yang menyatakan hokum, maka terbukalah langit dan Roh Kudus, seperti merpati turun keatasnya dan tinggal di dalam dia. Pada zaman dahulu kala Roh dating dan pergi, sebagaimana merpati dari bahtera itu (dua kali) pergi pulang dari bahtera Nuh, tetapi sekarang sejak hari Pentakosta, Dia tinggal di dalam orang percaya, sebagaimana Dia tinggal di dalam Yesus.

    Kita lihat bahwa setelah missi Yesus Kristus menyelesaikan tugasnya dengan menghukum segala dosa / penghukuman manusia, maka Yesus menjanjikan Rohnya kepada manusia yang percaya dan itu digenapinya pada waktu hari Pentakosta.

    Kegelapan sudah pergi dan Roh Tuhan turun bagi mereka yang sudah mempunyai hidup yang terang, sebab Roh Tuhan sudah mempunyai tempat untuk berpijak, setelah Yesus mengambil segala konsekwensi dosa itu dan menghukumnya dengan kematianNya sehingga barang siapa mereka yang ada di dalam Kristus, maka bagi mereka tidak ada lagi penghukuman (Rom.8:1).

    A2.2. Dari mana

    Merpati Nuh dating dari bahtera. Merpati Allah dating dari sorga. Sebagaimana merpati dating dari bahtera, bahtera adalah tipe Kristus, demikian juga Roh Kudus dating ke dalam dunia ini untuk memberitahukan kepada manusia bahwa hanya di bahtera (Kristuslah) dapat ditemukan damai dan keselamatan.

    Ada satu pemikiran lagi. Bahwa ketika Yesus dibaptis maka terbukalah langit/surga dan turunlah Roh Kudus, dan ketika Yesus memberikan amanat agungNya kepada murid-muridnya untuk pergi ke seluruh bumi untuk memberikan keselamatan ini kepada semua bangsa, maka Yesus berkata, tinggal dulu di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dari tempat tinggi (Luk.24:49). Pernyataan Kuasa dari tempat tinggi dari sorga, bukan dari bumi ini bukan pula dari dirimu sendiri tetapi dari tempat tinggi/sorga.

    A2.3. Kemana

    Merpati yang datang dari bahtera itu hinggap di bumi di tempat yang kering atau yang layak. Roh kudus turun kepada Kristus yang adalah Anak Manusia. Kemudian Kristus berjanji akan memberikan Roh Penghibur kepada manusia. Dan setelah Yesus pergi ke sorga dari bumi ini maka Roh Tuhan turun kepada orang percaya.

    A2.4. Apa

    Apa hasil dari pengiriman merpati dari bahtera dan kedatangan Roh Tuhan. Pertama kali merpati ini dikirm dari bahtera tidak ada hasilnya, sebab tidak ada tempat berpijak, dan dia kembali. Kedua kali merpati ini dikirim kemudian di paruhnya sudah ada daun zaitun ketika ia kembali ke bahtera. Ketiga kalinya merpati dikirim maka ia tidak kembali lagi oleh sebab dia telah mempunyai tempat untuk tinggal. Di dalam Yesus Kristus dia tinggal kemudian sekarang Dia tinggal di dalam kita.

    A2.5. Mengapa

    Sebabnya mengapa merpati itu dikirim dari bahtera adalah untuk melihat apakah air bah itu telah surut (Kej.8:8). Mengapa Roh Tuhan turun atas orang percaya ?, untuk memberi kuat kepada kita dan juga menyaksikan di dalam diri kita bahwa kita sudah menjadi anak Allah dan hukuman atas dosa tidak lagi akan ditimpakan kepada kita, sebab hukuman mana telah surut dari kita oleh Yesus.

0 komentar: