Selasa, 28 September 2010

SEMINAR PELAYANAN PUJIAN, PENYEMBAHAN, MUSIK DAN TARIAN

oleh Jodi Leonton Parson pada 27 September 2010 jam 13:23

SEMINAR PELAYANAN PUJIAN PENYEMBAHAN, MUSIK DAN TARIAN
Ditulis oleh:
Gr. Ev. Jody L. Parson Rajagukguk, SH
© Copyright 2010





DIPRESENTASIKAN OLEH
TIM KREATIF BPH PEMUDA GPI SEJABODETABEK
Gr. Ev. Jody L. Parson Rajagukguk, SH
St. Brayen Gultom
Ev. Andy Sihombing, S.Th

  

* Makalah ini dipresentasikan/disampaikan dalam Acara Seminar Badan Pengurus Harian Biro Pemuda GPI (Gereja Pentakosta Indonesia) Se-Jabodetabek, di GPI Cililitan, Jakarta Timur,  pada tanggal 18 September 2010, Sesi ke-2 Seminar....


SEMINAR PELAYANAN PUJIAN PENYEMBAHAN, MUSIK & TARIAN :

BAB I.  PELAYANAN WORSHIP LEADER & SINGER

 A.      Sejarah Pujian & Penyembahan
  1. Di Sorga ( Yeh.28:13- Versi Lembaga Alkitab Indonesia,thn.1965)

Ayat ini berbunyi : “Engkau pun di dalam Eden taman Allah itu, tudungmu dari berbagai permata yang indah-indah, seperti akik, zabarjab dan intan, firuzah, unam dan jabis, zamrud, nilam, dan jakut emas, engkau selalu disertai bunyi REBANA dan bangsi : pada hari engkau naik raja maka segala perkara itu ditentukan bagimu.” (Yeh.28:13, LAI, 1965)

Versi Alkitab King James Version (KJV):

“Thou hast been in Eden the Garden of God; every precious stone was thy covering, the sardius, topaz, and the diamond, the beryl, the onyx, and the jasper, the sapphire, the emerald, and the carbuncle, and gold: the workmanship of thy tabrets and of thy pipes was prepared in thee in the day that thou wast created.” (Ezekiel 28:13)

Ayat ini berbicara ttg peranan Lusifer sebagai pemimpin pujian dan penyembahan serta ahli/pakar musik di sorga.  Lusifer adalah malaikat kerub yg diurapi dan menjadi spesial ketika ia diciptakan sempurna oleh Tuhan Allah (Yeh.28:11-15), namun Lusifer jadi sombong, berbuat dosa dan diusir oleh Tuhan Allah dari sorga (Yeh.28:14-17, Yes.14:12-16).

 2. Di Alkitab Perjanjian Lama
(Kej.15:1-21, Yos.6:1-27, 1 Sam.10:5-7, 1 Sam.16:14-23, 1 Taw.13:8, 2 Sam.6:5, 2 Taw.20:18-22, 2 Taw.29:27-30, 2 Taw.35:1-19, Ezr.3:10-13, Neh.12:22-47).

    Di Alkitab Perjanjian Baru
(Mat.26:30, Mrk.14:26, Kis.2:46-47, Kis.16:25-26, 1 Kor.14:15, 1 Kor.14:26, Ef.5:19, Kol.3:16, Yak.5:13)

 3. Menurut Sejarah Perkembangan Gereja di dunia, yaitu:

1.Periode Gereja Mula-mula (Thn.0 – Thn.70)

2.Periode Patristik (Thn.95 – Thn.600)
                - Hymne (Melodi statis, tenang dan monoton)
                - Gereja Roma Katolik

3.Periode Medieval (Thn.600 – Thn.1500)
                - Jaman kegelapan gereja
                - Musik gereja hampir lenyap selama kurang lebih 1000 tahun
                - Musik Sekuler & Instrument Musik mulai berkembang dan diciptakan
                - Musik organ mulai diterima di abad ke-14

4.Periode Reformasi (Thn.1500 – Thn.1600)
                - Munculnya Gerakan Protestan oleh Martin Luther (Thn.1453 – 1546)
                - John Calvin (1509-1564)
                - Hymne

5.Periode Post Reformasi (Thn.1600 – Thn.1800)
                - Hymne
                - Muncul John Wesley & Charles Wesley (Thn.1737 – 1784)
                - Alat-alat musik mulai dipergunakan dalam gereja

6.Periode Modern (Thn.1800 – Thn.1975)
                - Musik sebagai gerakan kesembuhan ilahi
                - Lahirnya aliran gereja Pentakosta di dunia
                - Jenis Musik & Instrument Musik beraneka ragam di gereja

7.Periode Post Modern (Thn.1975 – Sekarang)
                - Musik telah masuk dalam Kantor, Kampus, Gedung Serbaguna dimana ada aktivitas gereja/persekutuan (Musik menembus “Market Place”)
                - Gaya penyembahan & pujian gereja sangat bervariasi



B.    Mengapa Harus ada Pujian & Penyembahan?
       
1. Dari Sudut Pandang Allah:
              a. Itu adalah perintahNya (1 Taw.16:29, Mzm.150, Flp.2:9-10)
              b. Allah layak menerima Pujian kita (Mzm.48:2, Mzm.63:3-4, Why.4:11)
              c. Allah sendiri menetapkan puji-pujian sebagai cara untuk masuk hadiratNya (Yes.60:12, Yes.62:10, Mzm.22:4, Mzm.100:4,   Mzm.118:19-21)
              d. Allah menyukainya (Mzm.149:4)
              e. Allah mengharuskannya (Mzm.81:4)
              f. Manusia diciptakan untuk memuji dan menyembah Tuhan (Yes.43:7, Yes.43:21, Yer.13:11, 1 Ptr.2:9)
         
2.   Dari Sudut Pandang Manusia:
              a. Pujian & Penyembahan adalah bentuk  pernyataan iman kita kepada Allah (Hab.3:17-18, Ayb.1:20)
              b. Pujian & Penyembahan adalah ungkapan syukur kita (Mzm.100:4)
              c. Pujian & Penyembahan mendatangkan kuasa dan hadirat Allah (Yos.6, 2 Taw.5:13-15, 2 Taw.20, Mzm.22:4, Kis.16:25-26)
              d. Pujian & Penyembahan adalah ungkapan rasa homat dan takut akan Dia (Why.1:17)

3.   Dampaknya bagi Gereja dan Pribadi:
              1. Atmosphere
              2. Life
              3. Growth
              4. Strength / Power
              5. Victory
              6. Holiness
              7. Unity



C.    Bentuk/Cara/Praktek dalam Pujian & Penyembahan, yaitu:
        1.     Berdiri (1 Raj.8:22, 2 Taw.7:6)
        2.     Berlutut/bersujud (Mzm.95:6, Yes.45:23, 2 Taw.20:18, Kis.20:36, Kis.21:5, Rm.14:11, Flp.2:10)
        3.     Menari-nari (Kel.15:20, 2 Sam.6:5, 1 Taw.15:25-29, Mzm.30:12-13, Mzm.149:3, Mzm.150:4, Yer.31:4, Yer.31:12-13)
        4.     Tertawa (Mzm.126:2)
        5.     Bersorak-sorak (1 Sam.4:5, Ezr. 3:11, Mzm.5:12, Mzm.35:27, Zef.3:14, Za.9:9)
        6.     Bersuara dengan keras/nyaring (2 Taw.2:19, Ezr.3:12-13, Neh.9:4, Mzm.33:3, Mzm.81:2, Mzm.98:5, Mzm.150:5, Luk.17:15, Luk.19:37, Why.5:11-12, Why.6:10, Why.7:9-10)
        7.     Suasana Khidmat pada waktu arak-arakan (Yeh.46:9, Yl.1:14, Mzm.92:4)
        8.     Panji-panji (Kel.17:15, Mzm.20:6, Mzm.60:6, Kid.2:4, Kid.6:4, Kid.6:10, Yes.13:2, Za.9:16)
        9.     Menyanyi (Mzm.100, Mzm.47:1, Mzm.66:8)
        10.  Nyanyian Baru (Mzm.33:3, Mzm.40:4, Mzm.96:1, Mzm.98:1, Mzm.144:9, Yes.42:10, Why.5:9, Why.14:3)
        11.  Menyanyi Secara Berbalasan/Sahut-Menyahut/Sambung-Menyambung (1 Sam.18:7, 1 Sam.21:11, 1 Sam.29:5, Yes.6:3-4, Kel.15:20-21, Kel.15:21, Yes.38:20)
        12.  Dengan Alat Musik (Kel.15:20, Mzm.71:22, Mzm.149:9, Mzm.150:3-5, Why.5:8)
        13.  Mengangkat Tangan, sebagai tanda:
                a. Permohonan (Mzm.28:2, Mzm.88:10, Rat.2:19, Yes.1:15)
                b. Pertobatan (Rat.3:40-41, Ezr.9:5-6, Ayb.11:13)
                c. Memuji & Meninggikan Tuhan (Mzm.63:5, Neh.8:7, Mzm.134:2)
                d. Mencari atau Haus akan Allah (Mzm.143:6)
                e. Kebiasaan dalam berdoa (1 Tim.2:8, 1 Raj.8:22, 1 Raj.8:28, 2 Taw.6:12, Mzm.141:2)
                f. Peperangan (Kel.17:11)
                g. Meminta tanda kuasa ilahi (Kel.9:15, Kel.7:19, Kel.9:22, Bil.20:11)
                h. Meditasi / perenungan (Mzm.119:48)
                i. Untuk memberkati orang lain (Im.9:22, Luk.24:50)
                j. Untuk pernyataan yang sungguh-sungguh (Kej.14:22, Ul.32:40, Yes.62:8, Dan.12:7)
                k. Sebagai tanda pernyataan dari hati (Neh.8:7, Ayb.11:13, Rat.3:41)
        14.  Bertepuk Tangan (Mzm.47:1-2), yaitu sebagai tanda:
                a. Bersukacita (Yes.55:12, Mzm.98:8)
                b. Penobatan seorang Raja (2 Raj.11:12)
                c. Menyatakan kemenangan (Yeh.25:6)
        15.  Penyembahan dalam roh dan kebenaran, seperti: Mazmur Roh & Karunia Penglihatan (1 Kor.14:26)



D.    Secara Etimologi :

        1.     Kata “Praise” atau kata “Pujian”, dalam Alkitab Perjanjian Lama (Bahasa Ibrani), disebut:
                a. Barak (Kej.24:27, Kel.18:10, Hak.5:2, Rut.4:14, 1 Sam.25:32, 2 Sam.18:28, 1 Raj.1:48, 1 Taw.29:10, 2 Taw.9:8, Ezr.7:27, Mzm.26:12)
                b. Yada (Mzm.138:2, Mzm.140:14)
                c. Nawa (Kej.15:2)
                d. Hillulim (Im.19:24)
                e. Tehilla (Ul.10:21, 2 Taw.20;22, Neh.9:5, Mzm.33:1, Yes.42:10, Yer.42:10, Zef.3:19-20)
                f. Toda (Yos.7:19, Mzm.26:7)
                g. Hab (Ul.32:3)
                h. Halal (1 Taw.16:25, 2 Taw.5:13, Ezr.3:11, Mzm.35:18, Ams.27:2, Yer.20:13)
                i. Zamar (1 Taw.16:9, Mzm.7:18, Mzm.9:2, Mzm.59:18, Mzm.104:33)
                j. Maskil (Mzm.47:7)
                k. Romam (Mzm.66:17, Mzm.149:6)
                l. Mahalal (Ams.27:21)
                m. Sabah (Kid.1:4)
                n. Nib (Yes.57:19)

Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Lama (Bahasa Ibrani Kuno/Aramik), kata “Praise” atau “Pujian”, disebut dengan Berak (Dan.2:20, Dan.3:28) dan Sebah (Dan.2:23, Dan.4:37).

Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Baru (Bahasa Yunani), kata “Praise” atau “Pujian”, disebut:
  1. Doxazo (Mat.5:16, Mrk.2:2, Luk.4:15, Kis.11:18, Gal.1:24, 1 Ptr.4:11)  
  2. Exomolegeo (Rm.15:9)  
  3. Doxa (Luk.17:18, Yoh.5:41, Yoh.12:43, 1 Tes.2:6)  
  4. Epaineo (1 Kor.11:2, 1 Kor.11:22)  
  5. Epainos (Ef.1:6, Ef.1:12, Ef.1:14, Flp.1:11)  
  6. Eulogeo (Luk.2:28, Yak.3:9)  
  7. Eulogetos (Ef.1:3, Rm.1:25, 2 Kor.11:31)  
  8. Eulogia (Why.5:12, Why.5:13, Why.7:12)  
  9. Aineo (Kis. 2:47, Rm.15:11, Why.19:5)  
  10. Ainesis (Ibr.13:15)  
  11. Hymneo (Ibr.2:12)  
  12. Megalyno (Kis.10:46)
  13. Arete (1 Ptr.2:9) 
Kata “Worship” atau kata “Sembah” (Penyembahan), dalam Alkitab Perjanjian Lama (Bahasa Ibrani), disebut:
                a. Hawa (Kej.22:5, Kel.24:1, 1 Sam.15:25, 1 Raj.16:31, 1 Taw.16:29, Mzm.86:9)
                b. Abad (Kel.3:12, Kel.4:23, Kel.7:16, Ul.8:19, Yos.24:2, 2 Sam.15:8, 2 Raj.17:12, Mzm.100:2)
                c. Yare (2 Raj.17:38, Yes.29:13)


Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Lama (Bahasa Ibrani Kuno/Aramik), kata “Worship” atau “Sembah” (“Penyembahan), disebut Segid (Dan.3:5, Dan.3:6, Dan.3:10-11) dan Pelah (Dan.7:14, Dan.7:27).


Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Baru (Bahasa Yunani), kata “Worship” atau  “Sembah” (Penyembahan) disebut:
  1. Proskyneo (Mat.2:2, Mat.4:9-10, Luk.4:7-8, Yoh.4:22, Yoh.4:23-24, 1Kor.14:25, Why.13:8, Why.13:12, Why.14:7, Why.15:4)
  2. Latreuo (Kis.7:7, Kis.7:42, Flp.3:3)
  3. Sebo (Kis.18:13, Kis.19:27)
  4. Sebazomai (Rm.1:25)
  5. Sebazma (2 Tes.2:4)
  6. Latreia (Rm.12:1)
  7. Theosebeia (1 Tit.2:10)
  8. Threskeia (Kol.2:18)


E.    Tantangan & Halangan yg dihadapi oleh Worship Leader dan Singer:
       
1.     Model / Bentuk Penyembahan bagi Multigenerasi 
               
Solusi:

-          Ini bukan masalah “Selera Pribadi”
-          Ini bukan masalah suka atau tidak suka
-          Ini bukan masalah bentuk/model penyembahan yang kuno (gaya lama)
-          Ini berbicara tentang Penyembahan yang Alkitabiah
-          Ini berbicara tentang Kebenaran Alkitabiah
-          Ini berbicara tentang Penundukan diri (Submission)
-          Ini berbicara tentang Kepekaan (Sensitivity)

2.   Kebutuhan akan Pengakuan (Ego)
 Pengakuan (Ego) berbicara tentang:
-          Zona nyaman
-          Selera Pribadi yang dipaksakan
-          Show-off (pamer)
-          Tidak memiliki kerendahan hati (sombong)
-          Tidak tunduk pada pemimpin rohani dalam pelayanannya

3.     Ketidakpahaman tentang Pujian & Penyembahan yang Alkitabiah
 Solusi:
-       Belajar  Alkitab
-       Rajin mengikuti seminar/workshop/pelatihan
-       Rajin membaca referensi buku tentang pujian dan penyembahan
-       Rela diajar oleh pemimpin yang lebih rohani dan berpengalaman

4.     Mentalitas “Entertainer/Performer”
                Solusi:
-          Objek Pujian & Penyembahan adalah Allah, bukan kita dan penonton
-          Selera kita harus selera Allah, bukan jemaat gereja
-          Kemampuan/Talenta kita adalah bagi Allah

5.     Terlalu bergantung pada kemewahan/kehebatan Teknologi, daripada Allah
 Teknologi berbicara tentang:
-          Sound System yang canggih
-          Full band yang hebat
-          Tata ruang “Acoustic” yang mendukung
-          Tata panggung
-          dll

6.     Lebih suka “Memimpin” daripada “Memuji & Menyembah”
                Memimpin Penyembahan                 : to lead Worship (Worship Leader)
                Menyembah                                     : to Worship
                Tanda-tanda Bahaya                       : Kesombongan, Selera Pribadi, Lepas Kontrol (Over-Acting)
                Memimpin Nyanyian                         : to lead Song (Song Leader)
                Menyanyi                                         : to sing (Song Leader dan Singer)
                Tanda-tanda bahaya                       : Kesombongan, Selera Pribadi, Lepas Kontrol (Over-Acting)

7.     Tidak Mempersiapkan diri sebagai yang Terbaik, yaitu dalam hal:
                -       Pelatihan/Latihan:
                        a. Seminar/Workshop/Diklat
                        b. Rajin membaca buku tentang Pujian dan Penyembahan
                        c. Memanfaatkan teknologi (Video, Internet, LCD, DVD, Kaset, dll)
                -       Sikap mau diajar:
                        a. Oleh pemimpin rohani
                        b. Oleh orang yang berpengalaman di bidang musik, pujian dan penyembahan
                -       Persiapan Rohani:
                        a. Bertobat
                        b. Lahir baru
                        c. Karakternya tidak menjadi “batu sandungan” bagi orang lain
                        d. Mendalami Firman Allah
                        e. Memiliki penundukan diri (Submission)
                        f. Berkomitmen untuk melayani dalam gereja lokal
                        g. Kegemarannya adalah berdoa dan menyanyi bagi Tuhan
                -       Persiapan Teknis:
                        a. Memiliki talenta/kemampuan di bidang Worship Leader dan Singer
                        b. Mengerti dasar-dasar teknik musik
                        c. Memiliki kemampuan “pendengaran” yang baik
                        d. Berpenampilan baik dan sopan
                        e. Dapat bekerjasama dengan orang lain
                        f. Rajin, disiplin dan rindu melayani Tuhan
                        g. Menguasai banyak perbendaharaan lagu
                        h. Siap mental dan fisik
                        i. Mau belajar dan diajar
                        j. Dapat menerima orang lain dan diterima semua orang




BAB II. PELAYANAN DI BIDANG MUSIK


A. Mengapa Kita Perlu Mempelajari Musik?
 Ada 10 Alasan, yaitu:
  1. Setan juga menggunakan Musik sebagai senjatanya (2 Kor.2:11, 1 Tim.4:1, 1 Ptr.5:8, 2 Kor.11:13-15, Yeh.28:13 versi KJV dan LAI,1965).
  2. Musik kita bisa saja tercemar (1 Kor.10:23, 1 Kor.6:12, 2 Kor.7:1).

Logika berpikir (Sylogisme) membuktikan:
Premis Mayor       : Semua Emosi (Perasaan) ada dalam Musik
Premis Minor        : Sebagian Emosi (Perasaan) itu tercemar dosa
Kesimpulan          : Sebagian Musik itu tercemar dosa

3.  Musik dalam ibadah bisa juga mencuri Kuasa Allah (2 Tim.3:5, 1 Kor.1:18, 2 Kor.13:4).
4.  Musik kita bisa juga mencuri kemuliaan Allah (1 Kor.10:31, Kol.3:17).
5.  Musik kita bisa juga mencuri hubungan yang indah dengan Allah (Yak.4:4, Yoh.5:15, 1 Yoh.2:15-17, Rm.12:1-2, 1 Ptr.1:14-16, Mat.6:24, Why.3:20).
6.  Musik kita bisa juga mencuri waktu kita bagi Allah (1 Kor.6:12,Yos.1:8, Mzm.1:2, Mzm.63:5-6, Mzm.19:14, Mzm.77:12, Mzm.119:27, Mzm.119:148).
7.  Pengajaran / Pemahaman Musik kita juga bisa mencuri nilai Kebenaran yang Alkitabiah (Gal.1:6-8, Yer.7:28, Yer.8:9b, Yer.9:5-6).
8.  Kita diperintahkan untuk menguji semua hal (1 Tes.5:21, 2 Kor.6:14-17).
9.  Musik merupakan bukti yang menunjukkan tingkat kerohanian seseorang (1 Sam.16:23, 2 Taw.20:20-23, Kis.16:25-26, Ef.5:17-19).
10.Musik kita bisa juga sebagai sarana untuk penginjilan (Kol.3:16-17).


B.    Apakah Musik itu?

Kata “Musik” ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu: “Muse” atau “Mousai” atau “Mousike”.  Menurut Mitologi Yunani, “Muse/Mousai” adalah dewi/roh sesembahan atau roh yang mengilhami penciptaan sastra, puisi dan musik”. Kata “Muse/Mousai” ini berevolusi dan berubah menjadi “Mousike”, yaitu pada jaman Plato & Pythagoras.  Jadi penggunaan kata “Musik” (Mousike) ini pertama kali diperkenalkan pada jaman Yunani.
       
Musik itu terdiri dari:

1.  MELODY:
Perpaduan antara ungkapan/thema dengan suatu tingkat nada musik secara seimbang dan diulang-ulang. Dalam bahasa Yunani, kata Melodi ini disebut “Meloidia”, yang artinya: Nyanyian, beberapa suku kata dengan dipadu oleh suatu nada, irama yang diulang-ulang, nada, dan suara.

2.  HARMONY:
Keselarasan, keserasian nada-nada musik yang dipadu dalam pola-pola akord (kunci) yang mendukung melodi secara teratur dan patuh.

3.  RHYTHM:
Pergerakan, tempo (ketukan), tekanan/hentakan dan aliran gelombang musik secara teratur dan diulang-ulang yang bersifat konstan.

4.  PITCH:
Penerimaan frekuensi suara/bunyi yang berhubungan dengan tingkat volume, kekerasan atau kelembutan suatu bunyi/suara.               
Keempat syarat ini harus semuanya dimiliki dalam musik secara seimbang, baik dan terpadu. Hilangnya salah satu syarat dari keempat syarat ini akan menyebabkan kekacauan, ketidakseimbangan dan penyimpangan (penyesatan) musik itu sendiri.  Keempat unsur musik ini (melodi, harmoni, rhythm dan pitch) jika digabung disebut “Aransemen”.



C.    Sejarah Musik Secara Alkitabiah

1.     Di Sorga ( Yeh.28:13- Versi Lembaga Alkitab Indonesia,thn.1965)

Ayat ini berbunyi : “Engkau pun di dalam Eden taman Allah itu, tudungmu dari berbagai permata yang indah-indah, seperti akik, zabarjab dan intan, firuzah, unam dan jabis, zamrud, nilam, dan jakut emas, engkau selalu disertai bunyi REBANA dan bangsi : pada hari engkau naik raja maka segala perkara itu ditentukan bagimu.” (Yeh.28:13, LAI, 1965)

Versi Alkitab King James Version (KJV):

“Thou hast been in Eden the Garden of God; every precious stone was thy covering, the sardius, topaz, and the diamond, the beryl, the onyx, and the jasper, the sapphire, the emerald, and the carbuncle, and gold: the workmanship of thy tabrets and of thy pipes was prepared in thee in the day that thou wast created.” (Ezekiel 28:13)

Ayat ini berbicara ttg peranan Lusifer sebagai pemimpin pujian dan penyembahan serta ahli/pakar musik di sorga.  Lusifer adalah malaikat kerub yg diurapi dan menjadi spesial ketika ia diciptakan sempurna oleh Tuhan Allah (Yeh.28:11-15), namun Lusifer jadi sombong, berbuat dosa dan diusir oleh Tuhan Allah dari sorga (Yeh.28:14-17, Yes.14:12-16). Jadi adalah hal yang wajar jika sejak kejatuhannya, maka Lusifer sanggup mengubah dan mencemarkan musik dan penyembahan di dunia ini hanya untuk kesenangan dan kemuliaan dirinya sendiri.

2.     Dalam Alkitab Perjanjian Lama
(Kej.15:1-21, Yos.6:1-27, 1 Sam.10:5-7, 1 Sam.16:14-23, 1 Taw.13:8, 2 Sam.6:5, 2 Taw.20:18-22, 2 Taw.29:27-30, 2 Taw.35:1-19, Ezr.3:10-13, Neh.12:22-47).

Bapak Pelopor Musik di dunia adalah Yubal (Kej.4:21).

3.     Dalam Alkitab Perjanjian Baru
(Kis.16:25-26, 1 Kor.13:1, 1 Kor.14:7-8, Why.5:8-9, Why.8:1, Why.8:6, Why.8:7, Why.8:8, Why.8:10, Why.8:11, Why.8:12, Why.9:1, Why.9:13, Why.11:15, Why.15:2-3).



D.    Standar Pengujian Musik yang Dipersembahkan bagi Allah

 Secara garis besar, Musik yg dipersembahkan bagi Allah (Musik Kristen) harus memenuhi 3 Syarat Utama,yaitu:

        a. Pesannya Rohani (1 Kor.10:31, Kol.3:17, Rm.14:8, 2 Kor.6:14-15, 2 Kor.6:17, 2 Kor.7:1)
        b. Sumbernya Rohani (Rm.12:2, Kol.3:16, 1 Kor.10:23, 1 Kor.2:14-16, Rm.14:8, Yak.4:4, 1 Yoh.2:15-17)
        c. Bentuk/Gaya Penyampaiannya juga Rohani (Rm.12:2, 1 Kor.10:23, 2 Kor.7:1, Rm.16:19, Rm.14:8)
                - Tidak boleh berpenampilan dengan memakai tato (Im.19:28)
                - Tidak boleh memakai anting-anting di telinga, khusus bagi lelaki (Im.19:28)
                - Tidak boleh berambut gondrong/panjang, khusus bagi lelaki (1 Kor.11:14)
                - Tidak boleh bercelana jeans yang sengaja disobek-sobek (Rm.12:2)
                - dll

Pengujian Kualitas Musik Kristen:
 Bila dihubungkan dengan Pelajaran TABERNAKEL rohani (1 Kor.3:16, 1 Kor.6:19, 2 Kor.6:16), maka Kualitas Musik Kristen itu dibagi menjadi 3 Tipe/Golongan, dari yang terendah sampai tertinggi,  yaitu:
        a. Halaman
        b. Ruang Kudus
        c. Ruang Maha Kudus
               
Kualitas Musik Kristen:

a.     Tipe/Golongan Iman “Halaman”, ciri-cirinya:
        - Syair/lagu/nyanyian → Subjek menguat, tetapi Objek melemah (Yoh.3:30)

        SUBJEK               : Pribadi seseorang (Karakter/Iman-nya)
        OBJEK                 : Siapa yang disembah, bisa Tuhan dan bisa Manusia atau tidak jelas/samar

        - Contoh lagu:         - Mengejar HadirMu (Giving My Best/ GMB)
                                        - Bertahta Di Hatiku (Steve Tabalujan & Sidney Mohede-True Worshiper/ TW)
                                        - Engkau Di Dalamku (GMB)
                                        - Ajarku Berdiam (GMB)
                                        - Cinta Sejati (Frangky Sihombing)
                                        - Tak pernah Tertidur (Frangky Sihombing)
                                        - To You (Darlene Zschech-Hillsong)
                                        - dll

        -   Ciri-ciri Syair/Lagu/Nyanyian: Lebih menonjolkan kata “Mu”, “Nya”, “Dia”, “Kau”, “Ia”, tetapi kata “Tuhan”, “Allah”, “Yesus”, “Roh Kudus” tidak ada, hilang bahkan tidak ditonjolkan. (Lihat Peringatan Tuhan Yesus dlm Mat.10:32-33, Mrk.8:38, Luk.9:26).

        -   Contoh Lagu: Lagu Anak Sekolah Minggu, yaitu:
                                        - Kingkong Badannya Besar
                                        - Aduh Senangnya Naik Kereta

        -   Tidak Alkitabiah atau kualitas syairnya rendah

        -   Sesuai dengan Tingkat Iman (Tingkat Kerohanian) Seseorang ketika menciptakan Lagu/Syair/Musik tersebut

        -   Berada di Level “Jelek / Kurang Baik”


b.     Tipe/Golongan Iman “Ruang Kudus”, ciri-cirinya:

        -   Subjek Menguat, Objek juga Menguat

        -   Ciri-ciri Syair/Lagu/Nyanyian: kata “Tuhan”, “Bapa”, “Allah”, “Roh Kudus”, “Yesus” terlihat begitu menonjol (dominan),
            contoh lagu:
                                        - Besar AnugrahMu (Welyar Kauntu-Symphony Music)
                                        - Kumau SepertiMu Yesus (Johan Handojo-Symphony Music)
                                        - Bapa Kurindu MenyenangkanMu (Robert & Lea-Symphony Music)
                                        - Hanya Dekat KasihMu Bapa (Jonathan Prawira)
                                        - Trima Kasih Tuhan (Johan Handojo-Symphony Music)
                                        - Shout to The Lord (Darlene Zschech-Hillsong)
                                        - dll

        -   Alkitabiah, ciri-ciri syair/lagu/nyanyian yg Alkitabiah mengandung unsur:

            1.  Pengucapan Syukur (Mzm.100:4)
            2.  Pujian Pengagungan (Mzm.22:4, Mzm.99:5, Luk.24:24-53)
            3.  Pemujaan (Why.5:8-14, Hab.2:20)
            4.  Pemberitaan Injil (Mzm.40:4, Kis.16:15-34, Yes.48:20)
            5.  Sukacita (Mzm.150, Yes.51:11, Mzm.16:11, 1 Ptr.1:8)
            6.  Peperangan (2 Taw.20, Mzm.138:1, Mzm.149:6-8)
            7.  Mencari Allah (Mzm.27:4)
            8.  Pertobatan (Yl.2:12-13, Yes.6:1-5, Rm.12:1-2, Ayb.42:5-6)
            9.  Penyembuhan/Pemulihan (1 Sam.16:23, Mat.8:2-3)
            10.Pengajaran (Kol.3:15-16)
            11.Yg diurapiNya (Kis.16:25-26, 1 Sam.16:23)
            12.Kemenangan (Kel.15, Mzm.149, Why.15:3-4)
            13.Nyanyian Baru (Mzm.33:3, Mzm.40:4, Mzm.96:1, Mzm.98:1, Mzm.144:9, Why.15:9)
            14.Nyanyian bagi Anak Domba (Why.4:8, Why.4:11, Why.5:9, Why.5:12-13, Why.7:10-11, Why.11:15, Why.11:17-18)
            15.Nyanyian Roh (1 Kor.14:26, Yoh.4:23-24)

-    Sesuai dengan Tingkat Iman (tingkat kerohanian) seseorang ketika menciptakan syair/lagu/nyanyian tersebut

-    Berada di Level “Baik dan Sangat Baik”


c.     Tipe/Golongan Iman “Ruang Maha Kudus”, ciri-cirinya:
        -   100 % sempurna & Alkitabiah
        -   Diberikan oleh Roh Kudus melalui “Pewahyuan”
        
Contoh:
         - Mazmur Roh (1 Kor.14:26, 1 Kor.14:15)
            Adalah salah satu Karunia  Roh Kudus, dari karunia-karunia Roh Kudus yang ada (baca 1 Kor.12:8-11 dan 1 Kor.14:26). Karunia untuk bermazmur dalam Roh ini muncul ketika seseorang beroleh “Karunia Berbahasa Roh” yang diberikan oleh Roh Kudus, ketika seseorang dipenuhi oleh Roh, kemudian ia menyanyikan suatu syair/lagu/nyanyian seperti yang diinginkan oleh Roh Kudus itu. Mazmur Roh ini tidak bisa dipelajari, karena merupakan ”pemberian” dari Roh Kudus bagi seseorang utk memuja dan menyembah Tuhan.
         -  Berada di Level “Sempurna”



E.    Kehidupan Pemain Musik

       1.   Menurut Standar Allah dan FirmanNya, adalah:

       a.  Para Pemain Musik dipilih dan ditetapkan (1 Taw.15:16-19, 1 Taw.16:41, 1 Taw.25:1, 2 Taw.20:21, 2 Taw.29:25, Neh.7:11).
       b.  Para Pemain Musik juga mengenakan baju efod dari kain lenan putih (1 Taw.15:27, 2 Taw.5:1, 2 Taw.29:15, Neh.12:30).
       c.  Para Pemain Musik dituntut untuk setia pada sumpah kesetiaan (Neh.10:28-39, 1 Taw.6:32, 1 Taw.16:37, 2 Taw.7:6, 2 Taw.8:14, 2 Taw.30:6, Neh.12:45).
       d.  Para Pemain Musik harus diajar / dapat diajar (1 Taw.15:22, 1 Taw.25:6-8, Mzm.33:3, Ef.4:11-16, 1 Yoh.2:27)
       e.  Para Pemain Musik selalu dalam kesatuan (2 Taw.5:13, Mzm.133:3, 1 Tes.3:12)
        f.  Para Pemain Musik memiliki tempat tinggal dan kota mereka sendiri (Bil.18:20, Ul.10:9, 1 Taw.9:26-27, 1 Taw.9:34, Ezr.2:70, Neh.12:29, Yeh.40:44-45, Bil.35:1-8)
        g.  Mereka menerima anggur dan minyak baru (Neh.13:5)
        h.  Mereka didukung oleh suku-suku lainnya (1 Taw.9:33, Ezr.7:24, Neh.11:23, Im.27:30-33)
         i.  Mereka tidak membayar wajib pajak, bea atau upeti (Ezr.7:24)
         j.  Merupakan harta yang berharga di dalam istana raja (Mzm.137:3-4, Pkh.2:8-9, Luk.15:25)


2.     Kualifikasi & Garis Penuntun Bagi Tim Musik:

        a.     Anggota gereja yang Tertanam
                - Berkomitmen
                - Setia

        b.     Dewasa secara Umur dan Rohani
                - Pelayanan ini bukan ajang coba-coba
                - Masalah kematangan berpikir dan kematangan rohani adalah penting
                - Jangan mendatangkan “batu sandungan” bagi orang lain

        c.     Ahli di bidang musik
                - Ahli dalam memainkan instrument musik tertentu

        d.     Memiliki Komitmen Waktu
                - Latihan/Persiapan
                - Belajar sesuatu yang baru (inovatif, kreatif dan imajinatif)
                - Rajin, disiplin
                - Gemar/Suka mengikuti Seminar/Workshop/Pelatihan di bidang Musik
                - Melayani adalah kebanggaan, bukan beban

        e.     Kemampuan Mengalir bersama Tim
                - Kesatuan hati
                - Penyangkalan diri (ego)
                - Kerendahan hati
                - Sikap yang Konstruktif, bukan Destruktif

        f.     Mendapat Dukungan dari Keluarga
                - Persetujuan
                - Satu visi/misi dalam pelayanan

        g.     Sikap Mau Belajar dan Diajar
                - Mau meningkatkan diri / mengembangkan talenta (bakat)
                - Ada sikap Penundukan Diri (Submission)
                - Tunduk pada pimpinan/otoritas yang lebih rohani dan berpengalaman
                - Tidak Sombong, merasa diri hebat dan tahu segala hal




BAB III. PELAYANAN DI BIDANG TARIAN

A.    Sejarah Tari-tarian

1.     Dalam Alkitab Perjanjian Lama
                (Kel.15:20, 2 Sam.6:5, 1 Taw.15:25-29, Mzm.30;12-13, Mzm.149:3, Mzm.150:4, Yer.31:4, Yer.31:12-13,  Hak.11:34, Hak.21:21, 1 Sam.18:6, 1 Sam.21:11,1 Sam.29:5, Kid.6:13)
         
2.     Dalam Alkitab Perjanjian Baru (Mat.11:17, Luk.7:32, Luk.15:25)

3.     Sejarah kebangkitan Tarian, mulai masuk dalam Pelayanan Gereja yaitu pada tahun 1965 oleh sepasang suami isteri William Both & Catherine yang mendirikan sebuah lembaga “Salvation Army” (Bala Keselamatan), yaitu salah satu lembaga denominasi di kalangan Gereja Protestan yang terkenal dengan pelayanan sosialnya. Pada masa ini pelayanan tarian menjadi bagian dari ibadah mereka. Pelayanan ini memperkenalkan istilah “Tarian Tamborin”
       
4.     Pada masa sekarang, istilah pemakaian kata “Tarian Tamborin” ini telah berevolusi dan berkembang dengan istilah “Praise Dance” atau “Worship Dance”, yang mulai masuk ke dalam dunia pelayanan (Ministry) maupun gereja.


B.    Secara Etimologi:
        1.     Kata “Tarian” atau “Menari” , dalam Alkitab Perjanjian Lama (bahasa Ibrani), disebut:
                        a.     Meholla (Kel.15:20, Kel.32:19, Hak.11:34, Hak.21:21, Kid.6:13)
                        b.     Raqad (Ayb.21:11, Pkh.3:4, 1 Taw.15:29)
                        c.     Mahol (Yer.31:4, Yer.31:13, Mzm.30:12, Mzm.150:4)
                        d.     Karar (2 Sam.6:14,16)
                        e.     Sahaq (1 Sam.18:7)
                        f.     Hul (Hak.21:23)
                        g.    Pasah (1 Raj.18:26)
        
        2.     Sedangkan dalam Alkitab Perjanjian Baru (bahasa Yunani), kata “Tarian” atau “Menari”, disebut:
                       a.     Orcheomai (Mat.11:17, Mat.14:6, Mrk.6:22, Luk.7:32)
                       b.     Choros (Luk.15:25)

C.    Pengertian Tarian & Tarian Tamborin & Tamborin:

Tarian adalah rangkaian gerak, ritme dan ruang yang menyesuaikan dengan musik pengiringnya sebagai bentuk ekspresi (ungkapan), interaksi sosial dan dipersembahkan dalam acara keagamaan atau acara pertunjukkan.
       
Tarian Tamborin adalah tari yang menggunakan alat musik yang termasuk ke dalam klasifikasi alat musik membraphone sebagai media dalam menari sekaligus pencipta rhythm (iringan). Tari ini diawali dengan gerakan menepuk-nepuk kulit tamborin sesuai dengan irama dan tempo dari musik pengiringnya. Tamborin dipegang pada tangan kanan dan dimainkan sehingga muncul bunyi gemerincing dan bunyi membrane tamborin akibat pukulan telapak tangan kiri.

 Dalam Tim Penari Tamborin sebagai sebuah komposisi kelompok, setiap pola rangkaian gerakan dapat dilakukan secara serempak, berseling-seling, terpecah-pecah dan berurutan, dengan pola lantai yang dapat di tempat atau berpindah-pindah tempat.

Tarian Tamborin dalam ibadah/gereja, adalah hal yang penting dimana musik menjadi pembentuk suasana dan juga memperjelas tekanan-tekanan gerak. Ketika lagu tersebut dimainkan maka terjadi perubahan pola gerak tari tamborin untuk setiap bagian lagu yang dimainkan.

Contoh:
        Sebuah lagu yang dimainkan dalam ibadah, biasanya terdiri atas beberapa bagian, yaitu intro, bait, reff, interlude dan ending.
        Tarian dan Musik, jika dipadu menjadi aspek yang saling mendukung.

- Musik adalah rangkaian melodi, harmoni, rhythm (ketukan) dan pitch (volume), sedangkan tarian adalah rangkaian gerak, ritme dan ruang.
- Musik adalah fenomena yang terdengar, tapi tidak terlihat, sedangkan tarian adalah fenomena yang terlihat, tapi tidak terdengar.
         
Tamborin (Rebana) adalah instrument musik perkusi (alat yang dipukul/ditabuh) yang bentuknya terdiri dari kayu atau plastik disertai dengan beberapa elemen besi metal yang berbunyi gemerincing. Tamborin ini memiliki selaput di salah satu sisinya yang terbuat dari kulit atau plastik.

Nama lain Tamborin, sesuai peradaban negara yang menamainya, yaitu:
-          Pandeiro                        : Portugal, Brasil
-          Buben                            : Rusia, Ukraina, Slovenia, Republik Ceko
-          Dayereh/Doira               : Tajikistan, Uzbekistan
-          Daf                                 : Iran, Azerbaijan, Turki, Turkmenistan
-          Dafli                               : India
-          Timbrel/Tabret               : Israel



D.    Standar Pengujian Tarian
        Uji Standar/Kualitas “Tarian Penyembahan”, terdiri dari 3 Syarat Utama, yaitu:
        1.     Pesannya Rohani (1 Kor.10:31, Kol.3:17, Rm.14:8, 2 Kor.6:14-15, 2 Kor.6:17, 2 Kor.7:1)
                - Contoh: Nabiah Miryam (Kel.15:19-21) & Raja Daud (1 Taw.15:25-29)
        2.     Sumbernya Rohani (Rm.12:2, Yak.4:4, Kol.3:16, 1 Kor.10:23, 1 Kor.2:14-16, Rm.14:8, 1 Yoh.2:15-17)
                - Alkitabiah atau Tidak? Duniawi atau Rohani?
        3.     Bentuk dan gaya penyampaiannya juga Rohani (Rm.12:2, 1 Kor.10:23, 2 Kor.7:1, Rm.16:19, Rm.14:8)
                - Style/Jenis Tarian
                - Pribadi (kerohanian) yang menyampaikan bentuk/gaya tarian
                - Atribut, Seragam atau Perlengkapan Tarian
                - Penampilan

E.    Kesimpulan :

 a.     Meskipun dalam Alkitab Perjanjian Lama, bentuk dan gaya penyampaian tari-tarian dalam ibadah ada, NAMUN dalam Alkitab Perjanjian Baru, bentuk dan gaya penyampaian tari-tarian dalam ibadah itu tidak ada.

b.     Secara Doktrinal : Praktek, bentuk dan gaya penyampaian tarian bagi Gereja Perjanjian Baru adalah tidak ada.
        Contoh: Di Sorga tidak ada praktek pujian dan penyembahan dalam bentuk tari-tarian (Perhatikan Kitab Wahyu).

Pertanyaan: Jika Sorga merupakan Standar Tertinggi pengambaran Pujian & Penyembahan, mengapa di sorga tidak ada bentuk pujian dan penyembahan dalam bentuk tarian?
        Secara Dogmatis : Praktek, bentuk dan gaya penyampaian tarian bagi Gereja Pentakosta Indonesia (GPI) tidak dilegitimasi (disahkan) dalam suatu Keputusan Synode Gereja Pentakosta Indonesia. Tetapi praktek, bentuk dan gaya penyampaian tarian ini diadopsi (menyontek) dari luar GPI, oleh kalangan muda-mudi Gereja Pentakosta Indonesia.

c.     Setelah menentukan ”Standar Pengujian Tarian” (dari poin D), maka kesimpulannya adalah sangat sulit dan tidak mungkin untuk membuat standar tarian yang pesan atau sumbernya rohani. Karena sumber/style/jenis tarian adalah berasal dari unsur duniawi dan budaya, yang memiliki kode (isyarat/pola) yang mengandung unsur okultisme, penyembahan berhala dan pelesir.

d.     Secara Historis Alkitabiah, praktek ibadah/liturgi/kebaktian orang percaya dalam Perjanjian Lama adalah hidup di bawah Aturan HUKUM TAURAT, yaitu Praktek Ibadah/Liturgi/Kebaktian menurut Tabernakel Musa, Tabernakel Daud, Tabernakel Salomo, Tabernakel Zerubabel, Tabernakel Ezra, Hagai, Zakharia & Tabernakel Herodes. Dengan kata lain, penerapan praktek tari-tarian dalam ibadah/liturgi/kebaktian hanya ada pada zaman HUKUM TAURAT (Zaman ANAK, 2000 thn).

e.     Praktek ibadah/liturgi/kebaktian orang percaya (Gereja) pada zaman Perjanjian Baru adalah berada pada zaman ROH KUDUS, dan menurut Aturan Hukum yang baru dari Tuhan Allah. Hukum yang lama (Hukum Taurat), sudah diganti oleh Hukum yang baru (Luk.16:16, Luk.5:36, Luk.5: 37-38, Yoh.12:48, 1 Kor.3:16, 1 Kor.6:19, 2 Kor.6:16, Yoh.4:23-24, Ef.2:14-16, Gal.3:23-26, Ibr.8:7, Ibr.8:13).

f.     Jadi, karena praktek tarian dalam ibadah/liturgi/kebaktian hanya berada pada zaman HUKUM TAURAT, maka orang Kristen tidak boleh melakukan praktek tarian ini dalam zaman gereja Perjanjian Baru/Zaman Roh Kudus (Luk.5:36, Luk.5:37-38, Luk.16:16, Gal.5:18).

g.     Tarian adalah hasil budaya/adat istiadat manusia, dan jika masuk dan diterapkan dalam ibadah/liturgi/kebaktian dapat berbahaya (Lihat teguran Tuhan Yesus dalam Mrk.7:7-9).



Daftar Pustaka:

The Strongest NIV Exhaustive Concordance: Definition for Every Hebrew, Aramaic & Greek Word In Bible, by Edward W. Goodrick & John R Kohlenberger II, Zondervan, 1999.
Toto & Pdm. Ir.Jarot Wijanarko, Pujian dan Penyembahan. Jakarta: Yayasan Pulihkan Indonesia,2002.
Mike & Viv Hibert, Pelayanan Musik. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 1988.
Departemen Musik Pusat GBI Bethany Wilayah Barat, Manual Training to Worship Leader & Singer (Bentuk Makalah)
John Handol ML, Nyanyian Lusifer. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2002.
David Swan, Kuasa Penyembahan Profetik. Jakarta: Harvest Publication House, 1997.
Tom Kraeuter, Pelayanan Penyembahan Yang Efektif. Jakarta: YWAM Publishing Indonesia, 2001.
Hans Marpaung, Deskripsi Tari Tamborin & Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tanjung Sari Medan. SKRIPSI SARJANA Universitas Sumatera Utara Medan, Fakultas Sastra-Jurusan Etnomusikologi, 2009.
Jeff Godwin, What’s Wrong With Christian Rock? California USA: Chick Publications, 1990.

Internet:
Kamus Online Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Dance
http://en.wikipedia.org/wiki/Muses
http://en.wikipedia.org/wiki/Melody
http://en.wikipedia.org/wiki/Pitch_(music)
http://en.wikipedia.org/wiki/Rhythm
http://en.wikipedia.org/wiki/Tambourine